Ujungpensil.com, Batangan, Pati – Seorang anak buruh tani bernama Slamet Widodo yang cuma Lulusan SMEA lahir di Desa Kuniran Kecamatan Batangan Kabupaten Pati, menjadi seorang yang sukses dan dapat pekerjakan ribuan warga masyarakat.
Bahkan karyawannya hampir rata – rata berpendidikan S1 bahkan S2, ada juga yang tidak bersekolah juga di perdayakan untuk di carikan pekerjaan di perusahaannya.
Berbagai bisnis yang menggurita, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan dan membangkitkan perekonomian yang ada di berbagai wilayah yang tersebar di berbagai daerah,
diantaranya :
- Kontraktor, salahsatunya pembangunan IKN, yang mempekerjakan 3.000 orang. Dan ada 25 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
- Rumah Makan Cabe yang ada di 5 kota, yang mempekerjakan 50 orang.
- Destinasi Wisata Kampoeng Air Resto Pati, yang mempekerjakan 20 0rang dan juga UMKM masyarakat yang ikut berdampak dengan hadirnya tempat wisata tersebut.
- Pabrik Skafolding yang di Pati dan Cikeas Bogor, yang mempekerjakan ratusan orang.
- Indomaret dan Alfamart yang berdiri dibeberapa titik. Dan masih beberapa bisnis yang lainnya.
Saat diwawancari oleh awak media Romafamedia.co.id, di kediamannya, selasa (16/04/24), Slamet sang pengusaha menyampaikan bahwa, syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan keberkahan dan kenikmatan kepada kami sekeluarga dan perusahaan yang kami miliki.
“Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah mensupport dan mendo’akan kami. Juga termasuk do’a dari seluruh karyawan kami yang mencari rezeki yang di lantarkan perusahaan kami”, ungkap Slamet.
Slamet juga menyampaikan, selain campur tangan dari do’a orang tua, dibutuhkan perjuangan yang sangat luar biasa, kami mengalami jatuh bangun dalam perjalanannya.
“Semuanya tidak tiba – tiba, akan tetapi butuh Perjuangan dan kegigihan pantang menyerah dan jiwa petarung. Kami memulai dari tukang kayu ikut seorang mandor proyek, dengan ketekunan dan kesabaran akhirnya kami diangkat menjadi Wakil Mandor. Dengan restu orang tua akhirnya saya mencoba untuk borong sendiri pada tahun 1997 dengan menjual sepeda motor Fiz R saya yang waktu itu laku 2 juta an, setelah kita borong pekerjaan yang hasilnya rugi”, jelasnya.
Namun tidak berhenti sampai disitu, dengan tekat dan do’a orang tua, kami mencoba lagi mengadu nasib untuk borong lagi dengan modal meminjam Bank, dan akhirnya kami bisa membantu membuka lapangan pekerjaan dan pekerjaan ribuan orang sampai sekarang, meskipun jatuh bangun, kadang rugi dan kadang juga untung.
“Semoga kami bisa istiqomah dan dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada ibu kami, keberhasilan ini berkat support dan do’a dari seorang ibu”, tutupnya.
Dalam kehidupannya, slamet setiap menjelang lebaran selalu menyalurkan sedekah sembako kepada warga masyarakat yang hampir satu kecamatan batangan.
Sumber: Romfamedia.co.id.
(Tim/Red).